Silogisme Alternatif, Silogisme Kategorial dan Silogisme Entimen
1. Silogisme Alternatif
Adalah Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Sedangkan Proposisi Alternative yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh silogisme alternatif :
A : Anak kecil itu berada di dalam kelas atau di luar kelas
B : Anak kecil berada di luar kelas
K : Jadi, anak kecil tidak berada di dalam kelas
2. Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.
Contoh :
Semua makhluk hidup membutuhkan makan dan minum.
Kucing termasuk makhluk hidup
Jadi kucing : makhluk hidup yang membutuhkan makan dan minum.
Yang perlu dicermati adalah, bahwa pola penalaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari kita tidak demikian nampak, entah di realita pembicaraan sehari-hari, lewat
a. Kesimpulan apa yang disampaikan
b. Mencari dasar-dasar atau alasan yang dikemukakan sebagai premis-premisnya.
c. Menyusun ulang silogisme yang digunakannya; kemudian melihat kesahihannya berdasarkan ketentuan hukum silogisme.
Berdasarkan hal tersebut tentu saja kita akan mampu melihat setiap argumen, pendapat, alasan, atau gagasan yang kita baca atau dengar. Dengan demikian, secara kritis kita mengembangkan sikap berpikir ke arah yang cerdik, pintar, arif, dan tidak menerima begitu saja kebenaran / opini yang dikemukakan pihak lain. Berdasarkan hal inilah akhirnya kita mampu menerima, meluruskan, menyanggah, atau menolak suatu pendapat yang kita terima.
3. Silogisme Entimen
Silogisme Entimen adalah yang kedua yaitu entimen. penalaran deduksi secara langsung.
Contoh :
Ikan paus melahirkan anak dan tidak bertelur karena termasuk binatang mamalia. Proposisi proposisi atau kalimat terbuka Entimen Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Contoh Entimen :
Anak itu pandai karena ia rajin belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar