Minggu, 20 Desember 2009

PRODUK "PERMEN"

PRODUK "PERMEN"


Siapa yang tidak kenal dengan permen atau gula-gula? Permen adalah sejenis gula-gula yang dibuat dengan cara mencairkan gula dalam air. Untuk pembuatan permen dilakukan dengan pemanasan yang tingkatannya berbeda-beda dengan hasil yang berbeda-beda pula, misalkan suhu panas menghasilkan permen keras, suhu menengah menghasilkan permen lunak dan suhu yang dingin menghasilkan permen kenyal. Permen dinikmati karena rasa manisnya.

Produk ini sudah banyak dikenal orang dan sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Masyarakat telah banyak mengenal produk ini dari lapisan masyarakat bawah, menengah sampai atas. Bahkan dimanapun juga banyak kita temui produk ini. Di toko-toko, warung-warung, didalam toples yang sudah disediakan oleh ibu-ibu di rumah, di perkantoran dan bahkan ketika sedang meetingppun permen tidak ketinggalan sebagai cemilan sampingan. Produk ini sangat mudah didapat. Untuk mendapatkannya kita tidak perlu menguras kocek kantong yang berlebihan. Produk ini sangat praktis dikonsumsi dimana saja dan kapan saja. Dan banyak disukai oleh anak-anak, remaja maupun dewasa. Bahkan produk ini bisa menjadi cemilan favorit bagi mereka yang mengkonsumsinya.

Banyak perusahaan bersaing untuk memproduksi permen. Para produsen berlomba-lomba memproduksi berbagai macam permen dengan rasa, warna dan aroma yang beraneka ragam. Contohnya salah satu perusahaan memproduksi permen yang kemudian berhasil menembus ke pasaran, maka perusahaan lain tidak mau ketinggalan untuk memproduksi permen dengan kwalitas yang hampir mirip tetapi dengan merk yang berbeda, sebagai contoh permen pencegah rasa ngantuk yaitu "Kopiko". Ini adalah permen yang pertama kali diproduksi oleh suatu perusahaan yang bermanfaat sebagai penahan rasa ngantuk dengan slogan "gantinya ngopi". Setelah permen ini menguasai pasar dan berhasil merebut hati masyarakat, maka perusahaan lain ingin menjadi brand follower (mengikuti produk yang sudah ada dengan kwalitas yang hampir mirip). Produk yang menyaingi permen "Kopiko" ini bermerk "Kino" yang juga mempunyai slogan yang tidak kalah yaitu "gantinya permen kopi". Maka muncullah apa yang dinamakan persaingan. Dan saat ini persaingan sudah semakin rapat, padat, ketat dan sengit. Maka marketer rela melakukan apa saja untuk sekadar merebut secuil pasar yang dimasukinya. Salah satunya menjadi brand follower.

Hampir 99% orang pernah merasakan/mencicipi permen, tetapi tidak semua orang menyukai produk permen dengan rasa kopi. Ada beberapa orang yang mengkonsumsi permen karena hanya sebagai pemenuhan kebutuhan, contoh : orang mengkonsumsi permen karena hanya sebagai pencuci mulut atau sebagai pengharum mulut, karena dengan mengunyah permen, maka akan timbul rasa percaya diri dan memudahkan dalam pergaulan terutama dalam berkomunikasi dengan sesama. Dan dengan demikian konsumen terdorong untuk melakukan pembeliannnya. Ada juga orang yang menjadikan permen sebagai cemilan ringan setiap hari, dalam arti kalau tidak mengkonsumsi sehari saja rasanya ada yang kurang. Contohnya : Teman sekantor saya perempuan setiap belanja bulanan dia tidak lupa membeli permen untuk persediaan selama satu bulan. Kalau membeli permen tidak hanya 5-10 biji, tetapi bisa 2 - 3 kg permen sekali belanja. Dia rela mengeluarkan uang lebih untuk urusan yang satu ini. Ketika di ruangan kantor dia bekerja sambil mengunyah permen. Saya sering perhatikan dan sesekali saya menegur kenapa sering sekali mengunyah permen. Teman saya menjawab permen merupakan bagian dari hidupnya yang tidak bisa terpisahkan. Awal mulanya mengkonsumsi permen hanya sekedar iseng saja, kemudian menjadi kebiasaan dan akhirnya menjadi suatu ketergantungan. Sampai sekarang cemilan favoritnya adalah permen. Dan dia sudah bergantung sekali dengan produk ini.

Permen banyak disukai wanita ataupun pria. Dalam memilih permen selera mereka juga berbeda-beda. Sebelum melakukan pembelian mereka juga memilih-milih permen apa yang akan dikonsumsi untuk pemenuhan kebutuhan. Pria kebanyakan mengkonsumsi permen dengan jenis kopi, selain untuk mengusir rasa ngantuk, permen jenis apapun dapat sebagai pengganti rokok. Karena dari segi kesehatan mereka beranggapan bahwa mengkonsumsi permen jauh lebih baik dari pada merokok yang dampaknya akan merusak kesehatan. Selain harganya lebih murah dari rokok. Sedangkan wanita mengkonsumsi permen karena manisnya , rasa harum dan aroma yang menyegarkan. Dengan adanya spesifikasi tersebut wanita akan termotivasi untuk mengkonsumsinya. Untuk meyakinkan pembeli produsen juga menayangkan iklan yang begitu menarik untuk merebut hati konsumen. Contohnya permen pencegah rasa ngantuk yang dalam iklannya diperankan oleh seorang wanita yang sedang naik bus dan ngantuk. Maka wanita itu langsung mengunyah permen tersebut yang telah diberi dari seseorang, maka seketika juga rasa ngantuknya hilang. Respon konsumen sangat bagus, ketika melihat tayangan iklan tersebut. Konsumen ikut merasakan lega dan yakin dengan mengunyah permen tersebut maka ngantuknya hilang. Selain praktis untuk mencegah rasa ngantuk kita tidak perlu membuat secangkir kopi yang memerlukan waktu dan tenaga. Apalagi kalau seseorang atau konsumen sedang ada di luar dan mengalami ngantuk. Maka dorongan dan rasa emosi yang membuat seseorang cenderung mengkonsumsi permen ini, dan berusaha untuk membelinya. Bahkan kebanyakan orang sudah sediakan permen di mobil sebagai persediaan dalam perjalanan.

Sebagai produsen permen khususnya sebelum mengeluarkan produk, mereka melakukan survey ke pasar, permen macam apakah yang lagi dibutuhkan untuk saat sekarang ini, dimana orang sibuk bekerja dan waktu yang sangat berharga. Maka produsen mencoba memenuhi kebutuhan konsumen dengan memproduksi permen yang sangat praktis dikonsumsi. Salah satunya permen pencegah rasa ngantuk. Yang sekarang banyak diminati dan sesuai kebutuhan konsumen. Selain rasa manis, ada kas kopinya yang begitu terasa ketika mengunyahnya.

Jumat, 04 Desember 2009

Tugas Perilaku Konsumen

Tugas I

1. Pemahaman perilaku konsumen merupakan dasar pengembangan strategi dan perencanaan pemasaran, dalam hal ini sangat penting dilakukan karena tanpa adanya suatu pemahaman dan pengertian tentang konsumen, sasaran suatu perusahaan tidak dapat dikatakan telah menjadikan konsep pemasaran sebagai pedoman, walaupun perusahaan tersebut telah menjalankan fungsi pemasarannya dengan baik. Untuk mengetahui dengan jelas perilaku konsumen ini, seorang pemasar harus melakukan penelitian sebagai langkah awal untuk mengetahui motivasi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Dan dalam hal ini kepuasan konsumen merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai. Kebutuhan, sikap dan perilaku konsumen mempengaruhi setiap aspek dari strategi pemasaran.

2. Analisis
Definisi konsep lingkungan adalah tempat dimana masusia (makhluk hidup) berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Yang dalam kehidupannya saling mempengaruhi dan dipengaruhi.
- Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi minuman ringan kurang lebih 10 th mendatang dengan adanya produk tersebut maka semakin banyak saingannya. Dan ini merupakan tantangan bagi perusahaan dalam memasarkan produknya. Mungkin dengan promosi ataupun membuat kwalitas produk tersebut semakin baik. Sehingga dapat bersaing dengan kompetitor.
- Perubahan bisnis global dan kecenderungan demografis artinya Perubahan bisnis secara keseluruhan dalam arti manusia (trader) dapat melakukan bisnis lebih mendunia (meluas) yang sesuai dengan perkembangan zaman yang semakin maju serta adanya perubahan populasi penduduk.

Tugas II

1. Iklan "Biskuat Macan"
a. Iklan ini dibuat untuk konsumsi anak kecil dan sasarannya adalah anak yang sedang dalam pertumbuhan dan menginginkan tubuh yang kuat. Biskuat ini menggunakan slogan "saatnya jadi macan" dan kegiatan anak-anak sedang pencak silat
Perusahaan periklanan harus mengerti bahwa iklan tersebut untuk segala lapisan masyarakat, maka konsep iklannyapun harus dapat diterima oleh semua kelompok konsumen yang dimaksud
b. Afeksi perilaku konsumen mengenai iklan "Biskuat Macan". Dengan adanya iklan biskuit ini sebagai konsumen khususnya anak-anak akan tertarik dengan iklannya, apalagi dalam iklan tersebut diperagakan oleh anak-anak seusia mereka dengan aktivitas yang membuat anak-anak ingin juga melakukan apa yang ada dalam iklan tersebut. Kebanyakan anak tertarik untuk membelinya dan ingin mencicipi apa rasa biskuit tersebut. Sebagai orang tua dengan adanya iklan biskuit ini, ia akan mencoba membeli, apalagi iklan yang ditayangkan memberikan janji bahwa dengan mengkonsumsi biskuit ini, maka anak dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat dan kuat. Apa salahnya orang tua membeli untuk anaknya, selain harga terjangkau untuk konsumen kelas menengah ke bawah. Sebagai orang tua juga tidak ingin anaknya ketinggalan dengan anak yang lain. Walaupun hanya sekali membeli mereka akan lakukan, apalagi kalau anaknya minta.
c. Jika ada iklan "Biskuat Macan" sebagai konsumen memiliki karateristik yang berisi tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan suatu produk, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut.